Money management adalah salah satu faktor penting dalam trading forex
yang berkaitan dengan pengendalian resiko. Trading adalah bisnis dan
dalam bisnis tentu ada resikonya. Berapapun besar modal kita, tentunya
kita ingin membatasi besarnya resiko yang mungkin terjadi. Belajar
memahami pengendalian resiko dengan benar adalah kunci sukses untuk
menghasilkan profit yang konsisten dalam jangka panjang. Banyak trader
pemula yang account-nya ‘babak belur’ karena tidak menerapkan money
management dengan disiplin, bahkan ada yang tidak tahu sama sekali
tentang money management. Dalam tulisan ini akan dibahas 5 hal pokok
dalam money management yang harus dipahami dan diterapkan dengan benar
dan disiplin dalam trading forex.

- Besarnya resiko per trade
Besar resiko per trade diukur dengan nilai uang, bukan dengan pips,
dan biasanya ditentukan dalam persentase dari modal atau balance dalam
account trading kita. Anggap saja kita belum ada posisi trading dan
balance dalam account kita masih utuh, maka besar resiko per trade
adalah jumlah kerugian yang kita tentukan dalam membuka sebuah posisi
trading. Tidak ada ketentuan baku untuk hal ini dan bisa saja antara
trader yang satu berbeda dengan trader yang lain, tergantung dari
kondisi keuangan masing-masing. Yang jelas gunakanlah dana yang
benar-benar tidak akan dipakai dalam waktu dekat, dan hindari trading
forex dengan menggunakan dana untuk hidup sehari-hari. Asumsikan bahwa
alokasi dana Anda untuk trading forex adalah dana yang siap hilang
sehingga Anda tidak emosional ketika trading.
Sebagai gambaran, para trader profesional yang pendapatannya hanya
dari trading (saham, forex, option dsb.) jarang yang mengambil resiko
lebih dari 3% dari total modal mereka. Di sisi lain, banyak trader yang
telah berpengalaman merekomendasikan besarnya resiko antara 3% sampai 5%
dari modal. Tetapi berapapun besarnya resiko yang Anda tentukan, Anda
harus merasa nyaman dengan pilihan tersebut sehingga Anda bisa trading
dengan tenang dan tanpa emosi.
Nah, kenapa besar resiko diukur dengan nilai uang bukan dengan pip ? Hal ini berkaitan dengan besarnya ukuran lot atau volume per trade yang bakal kita gunakan sesuai dengan perhitungan resiko, atau lazim disebut position sizing yang akan dijelaskan berikut ini.
- Besarnya ukuran lot per trade (position sizing)
Besar ukuran lot juga disebut dengan volume (pada platform Metatrader), atau ada yang menamakan quantity.
Karena platform Metatrader sudah sangat populer, para trader forex pada
umumnya lebih familiar dengan sebutan volume trading. Cara menentukan
volume trading berdasarkan resiko lazim disebut dengan position sizing.
Dengan position sizing, besar resiko dalam nilai uang akan selalu sama berapapun besar stop loss (resiko dalam pip)
yang kita tentukan. Volume trading bisa kita atur sesuai dengan besar
stop loss yang paling pas buat kita. Sebagai contoh, misalnya kita
trading dengan standard lot pada pasangan mata uang EUR/USD, sehingga
nilai per pip-nya adalah USD 10. Jika kita punya balance sebesar USD
25,000, dan resiko yang kita tetapkan untuk membuka sebuah posisi adalah
4%, maka besar resiko kita adalah USD 25,000 X 4% = USD 1,000. Katakan
dari hasil analisa kita stop loss yang paling pas adalah 50 pip, maka
volume trading kita dalam standard lot adalah: USD 1,000 / (50 X USD 10)
= 2 lot.
(Catatan: pialang forex di Indonesia ada yang menyebut standard
lot dengan regular lot, dan account yang hanya untuk trading dengan
standard lot disebut regular account)
Nah, jika ada 2 trader dengan modal yang berbeda tetapi menerapkan persentasi resiko yang sama dan stop loss (resiko dalam pip) yang sama pula, tentu ukuran lot keduanya berbeda. Trader yang modalnya lebih besar volume trading-nya akan lebih besar walaupun stop loss (resiko dalam pip) keduanya sama. Itulah sebabnya mengapa besarnya resiko per trade biasanya diukur dengan nilai uang, bukan dengan besarnya pip pada stop loss.
Nah, jika ada 2 trader dengan modal yang berbeda tetapi menerapkan persentasi resiko yang sama dan stop loss (resiko dalam pip) yang sama pula, tentu ukuran lot keduanya berbeda. Trader yang modalnya lebih besar volume trading-nya akan lebih besar walaupun stop loss (resiko dalam pip) keduanya sama. Itulah sebabnya mengapa besarnya resiko per trade biasanya diukur dengan nilai uang, bukan dengan besarnya pip pada stop loss.
- Besarnya risk/reward ratio
Risk/reward ratio
adalah perbandingan antara besarnya resiko (stop loss) dan besarnya
target profit (reward) yang kita tetapkan. Jika pada pembahasan
sebelumnya kita telah menentukan resiko dan ukuran lot, maka langkah
selanjutnya adalah menetapkan besarnya target profit yang kita inginkan
dibandingkan dengan resiko yang telah kita tetapkan sebelumnya.
Sama halnya dengan resiko, untuk menetapkan target profit tidak ada
ketentuan bakunya, hanya saja kita harus obyektif dan realistis sesuai
dengan kondisi pasar saat itu. Trader yang berpengalaman menganjurkan
agar risk/reward ratio sebaiknya minimal 1 : 2, artinya jika stop loss
kita 50 pip maka sebaiknya target profit kita minimal 100 pip, bahkan
kalau bisa 1 : 3 atau lebih akan semakin baik.
Tujuannya adalah: jika kita bisa menerapkan risk/reward ratio dengan
konsisten, dalam jangka panjang akan diperoleh return (keuntungan) yang
memadai walaupun persentasi profit kita secara keseluruhan masih lebih
kecil dibanding loss-nya. Misalnya seorang trader mengalami 70% dari
total posisinya loss, tapi masih menghasilkan return 15% dari total
posisi tradingnya, karena menerapkan risk/reward ratio minimal 1 : 2
pada setiap membuka posisi.
Yang penting untuk dipahami dalam hal ini adalah menentukan besarnya
resiko terlebih dahulu sebelum menghitung profit yang mungkin kita
peroleh.
- Money management harus bisa mengendalikan emosi kita
Di samping money management, faktor penting lainnya dalam trading
adalah keterlibatan emosi. Kedua hal tersebut saling mempengaruhi dan
jika tidak dipahami dengan benar akan membawa efek negatif dalam
trading. Money management yang buruk bisa menghancurkan trading kita,
demikian pula emosi yang tidak terkendali. Misalnya jika kita kurang
memahami money management sehingga selalu loss pada setiap posisi
trading kita, maka akan sulit bagi kita untuk tidak melibatkan emosi
saat trading. Sebaliknya semakin baik kita bisa menerapkan money
management dalam trading, akan semakin terkendali emosi kita dalam
menyikapi hasil trading. Kita bisa dikatakan berhasil menerapkan money
management bila kita bisa mengelola dana dalam account trading dengan
efektif dan tidak emosional.
- Money management akan berjalan baik hanya jika kita menguasai strategi trading
Jika kita tidak sepenuhnya menguasai strategi trading yang kita
gunakan sehingga selalu ragu ketika hendak membuka posisi, maka sebaik
apapun pemahaman kita pada money management hasilnya tidak akan
maksimal.
Strategi trading dan money management adalah komponen utama dalam
rencana trading yang harus dijalankan secara bersamaan. Money management
akan berjalan baik hanya jika kita telah menguasai dan yakin pada
strategi trading yang kita gunakan sehingga menghasilkan profit yang konsisten dalam jangka panjang.